Aku bahagia, meski kita tidak pernah benar-benar bersama.

Setidaknya aku tahu, kamu pernah memiliki perasaan yang sama. Setidaknya aku memiliki memori tentangmu yang kusimpan dalam entah berapa gigabyte besarnya di otakku. Setidaknya aku memiliki fotomu yang bisa kulihat kapan saja lalu membuat dadaku merasa hangat dan otomatis mulutku tersenyum begitu saja.

Kamu mungkin tidak akan datang lagi, aku mungkin juga sudah mengikhlaskanmu pergi (kalau tidak sekarang, setidaknya nanti pasti).

Karena entah di mana kamu sekarang saja, aku tidak tahu. Apa kamu juga kadang-kadang teringat aku? Apa kamu kadang-kadang kangen dengan perbincangan-perbincangan kita? Apa kamu sering membayangkan apa yang akan kita lakukan kalau kita bertemu lagi?

Aku sering. Semuanya sering. Apalagi kalau sedang hujan, dan aku sedang sendirian. Apalagi kalau lagu yang dulu sering kita nyanyikan berdua, tiba-tiba saja terngiang di telinga. Apalagi ketika aku membuka dompet, dan aku ingat, kamu dulu yang membelikannya. Mungkin kalau diteruskan, akan ada 'apalagi-apalagi' yang jumlahnya tak terhingga.

Aku menulis ini tidak punya maksud apa-apa karena aku memang tidak ingin apa-apa. Aku hanya ingin kamu baik-baik saja dan berbahagia meski bukan kita yang akhirnya ditakdirkan bersama.

Karena aku masih mencintaimu, tentu saja. Meski masih juga kulakukan dengan diam-diam. Sampai sekarang.


Categories:

9 Responses so far.

  1. Anonim says:

    Aku pernah bersamanya :(

  2. Aduh, nge-jleb banget...

  3. Anonim says:

    Aku merasakan itu sekarang :'(

  4. Anonim says:

    Aku merasakan itu sekarang :'(

  5. Unknown says:

    jadi galau lagi kan.. gk move on lagi kann... aduh keingat mantan kannn... huuuhuuuu

  6. Anonim says:

    galauuu lagi

  7. Unknown says:

    Tulisannya bagus-bagus