Aku tidak akan membencimu. Tetapi, juga tidak berarti aku
akan melupakan semua luka yang kamu berikan kepadaku. Aku akan menyimpannya.
Semuanya. Untuk mengingatkan bahwa kamulah yang tidak pantas untukku, bukan
aku. Untuk penanda ada luka di sana, dan aku tidak boleh mengalaminya lagi
bagaimanapun juga.
Aku tidak akan 100% menyalahkanmu atas perpisahan kita.
Karena, untuk apa bertahan jatuh cinta kalau dua-duanya tidak berbahagia.
Mungkin kamu pergi karena kamu tidak bahagia bersamaku.
Mungkin aku harus pergi karena aku tidak akan bahagia bersamamu karena yang
kamu pikirkan hanya pergi dariku.
Aku akan jatuh cinta lagi. Mungkin akan sulit melupakanmu,
tetapi melepasmu itu harus terjadi, mau tidak mau. Tidak akan semudah membalik
tempe di penggorengan, aku tahu. Tapi juga tidak akan sesusah membuat arca
sendirian dalam semalam sebanyak seribu.
Karena aku tahu, pada akhirnya, pelan-pelan, sedemikian pun
kita bertahan, pada akhirnya akan sampai pada “Ya sudahlah, ya. Tidak akan
berubah mau aku lakukan apa pun juga.”
Aku tahu, pelan-pelan, semua yang pada akhirnya bisa
menerima kenyataan akan bisa melepaskan.
Aku sedang proses untuk itu.
Aku akan bahagia lagi. Aku tahu itu. Aku yakin itu. Aku akan
mengusahakan itu. Kalau tidak bersamamu, mungkin bersama orang lain yang memang
untukku, yang memang mau bersamaku. Berpasangan itu karena keduanya ingin bersama,
bukan hanya karena jatuh cinta, apalagi ‘pernah’ jatuh cinta.
Catatanku, sebelum kamu ada pun, aku pernah bahagia. Jadi,
tanpamu pun aku seharusnya tetap bisa bahagia. Mulai sekarang, selalu itu yang
sedang kutanamkan terus di kepala.
Tetapi, ini pelajaran penting untukku, untuk kita. Untuk
tetap jatuh cinta, tetapi jangan pernah lupa untuk juga berbahagia.
Categories:
Karena kamu terlalu pengecut untuk sebuah pilihan. Ya kamu mencari aman.... Dengan mengorbankan rasaku... Tapi tenang, aku bisa bahagia kok... Santai saja... Dan perhatikan... Tapi ingat, jangan pernah lagi kamu menyapaku dan berkata "aku lebih bahagia bersamamu daripada dengannya"... Tidak!!! Cukup sekali aku melihat kamu pengecut. Mencari aman atas setiap rasa yang singgah, aku memaafkan tapi tidak untuk dikecewakan lagi... Bahagiaku mungkin tidak bersamamu... Dan melihatmu bahagia pun akan menambah kebahagiaanku....
Artikel ini sepertinya mengingatkan saya tentang masa itu...