Kadang-kadang, aku kangen kamu. Kangen ketika kita sering ngobrol dan tertawa dulu. Kangen ketika kita berdua duduk berhadapan dengan secangkir kopi Lampung hitam di mejaku dan secangkir teh melati di mejamu. Kangen menemanimu bercerita seolah sebuah kamus humor berjalan yang memiliki stok cerita lucu yang tak ada habisnya.

Atau kangen ketika berkaraoke berdua, dengan suaramu yang ngebass dan sering falsnya tapi dengan pedenya terus berteriak-teriak dengan entah nada apa. Saat lagunya sedih kamu akan pasang juga muka sedih, sok serius menghayati lagu.


Suaramu fals, begitu juga cara kamu memasang muka sedihmu. Tetapi, aku selalu mau melakukannya lagi sesering mungkin bersamamu.

Kita pernah begitu dekatnya, seperti sepasang sepatu di kaki yang sama. Tanpa salah satunya, masih bisa berjalan dengan sepatu jenis lainnya, tetapi tentu tidak nyaman dirasa.

Kadang-kadang, aku kangen kamu. Kangen meluangkan waktu berdua, bersama.

Dan, sebentar saja, aku ingin sekali kembali merasakannya.

Sekali lagi.

Seperti dulu.


Lalu melupakan lagi semuanya.

Seperti sekarang.




Categories: ,

2 Responses so far.

  1. Masih sama,, dan aku sudah hilang bersama tulisan2ku,, salam kangen mas Erick. InSide

  2. Unknown says:

    tulisannya selalu ngena di hati. semoga kita juga dirindukan dengan orang yang kita rindukan sekarang yaa. biar do'a yang selalu menghangatkan jarak yang dingin ini. :)