Aku sudah lupa tentang terbangun tengah malam, merasakan hangatnya tawa di suara telepon seberang sana, hanya untuk mendengar, "Aku kangen, kamu di mana?"
Bagi sebagian orang mungkin itu menyebalkan. Bagiku seharusnya tidak. Karena dikangeni sama orang yang kita cinta, di bagian mananya yang menyebalkan? Bahkan jika itu dilakukan tengah malam.
Aku lupa bagaimana menikmati obrolan di sore hari ditemani tawa orang yang diseberangku dengan secangkir kopi dan beberapa roti isi selai strawberry. Menertawakan apa saja yang terjadi seharian ini, membicarakan apa saja termasuk tetek bengek harga bbm yang naik atau giliran pejabat siapa yang korupsi dan masuk berita hari ini.
Aku lupa rasanya ketika dua tangan saling menyematkan dua jari-jari lalu efeknya merembet ke hati.
Aku lupa rasanya menggandeng tangan, berjalan, tidak ada suara, tapi perasaannya sangat menyenangkan.
Aku lupa rasanya diucapkan, "Selamat malam, kamu," yang tanpa basa-basi. Murni karena memang ingin mengucapkan selamat malam kepadaku di akhir hari.
Aku lupa semua perasaan nyaman itu sudah lama.
Sampai kemudian, ada dia.
Categories:
Scenefiction
Iya.... aku lupa.... dan ga ada kata dia diakhirnya..... jadi bener2 insomnia.... heeeeeh... nyesek.....
Iya.... aku lupa.... dan ga ada kata dia diakhirnya..... jadi bener2 insomnia.... heeeeeh... nyesek.....
:) alinea pertamanya...
aku juga kak :_)
paragraf kelima, dalem...
kalimat terakhirnya bikin jleb
Kak, ini bagus banget :)
Sederhana tapi ngena ;)
ada siapa?
Kata 'dia' di sini bener-bener klimaks.
Cerita ini pernah saya alami dan sampai sekarang perasaan itu belum juga hilang meskipun sudah ada "dia" dihatinya.
:')
diaa.. ya diaa.. udah klimaksnya memang dia. sampai di dia.
beuhh...
aku lupa dengan cinta dan perhatiannya
semenjak ada kebohongan dalam kejujuran'a
aku lupa ka :'( aku lupa hangatnya dipeluk kamu saat dingin, aku lupa merasa tenang saat kamu rangkul aku ketika sedih :'(
mas admin.. ijin publish tulisan ini di blog saya yah? saya cantunkan nama dan alamat web nya kok. Thanks Before :D
Silakan. :)
Sebab proses melupakan itu tidaklah semudah menjatuhkan hati pada seseorang, kemudian.