Aku menuntutmu mencintaiku seolah-olah belum pernah ada yang menyakitimu. Lepaskan luka-lukamu yang dulu, lepaskan bahagiamu yang dulu. Kamu sudah bersamaku, bukan bersama masa lalumu. Jadi, jangan mencintai orang yang baru dengan hati lamamu.

Aku menuntutmu untuk memberikan hati dan pikiran baru. Aku bukan dia, dia, atau dia. Fisikku tidak sama, sidik jariku pun tidak sama, apalagi sifat-sifatku. Kamu tidak bisa mengharapkan aku memiliki tingkat humoris seperti dia, tidak bisa mengharapkan aku memiliki kebiasaan seperti dia. Tapi aku memiliki tanggung jawab untuk menjaga bahagiamu lebih besar dari mereka semua.

Aku yang bersedia menerimamu yang sekarang, bukan mereka. Aku yang bersedia bersamamu berlama-lama, mendengarmu bercerita, atau menemanimu keliling kota. Aku. Bukan mereka.

Jadi, berhenti membandingkan. Mulailah melihatku.

Aku mencintaimu, sekarang. Kamu. Kamu yang sekarang. Bukan kamu yang dulu meski aku menerima masa lalumu apa pun itu. Tapi jangan hidup di masa lalumu kalau menginginkan bahagia baru.

Aku bukan siapapun di masa lalumu.

Jangan hidup di masa lalu. Hiduplah bersamaku.


Categories:

2 Responses so far.

  1. Sudah lama nggak mampir ke sini \o/
    Kangen sama kata-kata indahnya.
    Kangen sama label Keping-nya.

  2. pazanafa says:

    Dan ternyata aku menjadi seperti mereka... Karena kamu menuntut aku sesempurna mereka. Ingat aku satu dan mereka banyak, aku tidak bisa menjadi mereka untuk kebahagiaanmu. Lantas dimana letaknya kebahagiaanku nanti?????