Ketika kamu terlalu berat hati untuk melepasnya pergi,Ketika kepalamu terasa terbebani karena memikirkan dia malah membuatmu nyeri,
Ketika beban itu kemudian meluap ke matamu untuk menjadi tangis, tapi kamu ingin menyembunyikan tangismu itu,
*****
Ini surat yang ke-31 yang kutulis untukmu. Menumpuk jadi
satu di salah satu kotak di kamarku. Tidak akan pernah surat-surat itu terkirim kepadamu.
Semuanya masih tanpa nama tujuan, tanpa alamat pengirim, tanpa perangko.
Tapi itu semua tentangmu.
Tapi itu semua tentangmu.
Categories:
Flashfiction
kenapa selalu saja postinganmu ngena kepadaku ya? brasa banget kalo aku ngalaminj hal yg serupa.
aaaaargh, bisa gila nih...
Hehehe. Gak tahu bro. :D
selalu kesini ngebuat feel hayut terus sama ceritanya... huaaaa kakak :(
Araaa... Hikss.. Mau dong punya seseorang yg menyediakan bahunya untukku.. Tp ga mau patah hatinya.. Hehe..
this is sweet :)
Jika akhirnya dia ttp tdk mencintaiku, seperti aku mencintainya..setidaknya aku sudah berusaha. Love with no action is nonsense..
selalu ngena ka...
cinta satu arah :)
Boleh pinjem bahunya mas? Hihihi... :p
huaa tersindir haha