Ya. Aku memutuskan untuk berhenti menulis tentangmu.

Mulai sekarang semua fiksi, catatan dan kicauan tidak akan lagi tentangmu. Tentu saja termasuk tulisan ini.

Tidak akan lagi ada penggambaran tentang senyummu yang kalau aku melihatnya selalu membuatku tidak bisa berkata apa-apa itu. 

Tidak ada juga di fiksiku tentang penggambaran seorang gadis cantik berambut panjang, persis sepertimu.

Tidak ada kebiasaan-kebiasaanmu seperti bersenandung atau menemukan seseorang yang ‘aneh’ lalu mendekat dan berbisik, ‘Eh, lihat gak orang … bla.. bla..bla.” Lalu kamu tertawa.

Apalagi tentang bagaimana kamu sulit dilupakan dan bagaimana kamu selalu bisa membuatku tertawa dengan canda-canda pintarmu.

Ya, tidak akan ada lagi sehuruf pun tentangmu.


Ah, sial! Bahkan dengan judul bahwa tulisan ini bukan lagi tentangmu pun, tetap saja aku menulis tentangmu.




Categories:

7 Responses so far.

  1. well, tiap tulisannya fiksi tapi terasa nyata. bahkan aku gak bilang ini fiksi.

    nyata diubah ke fiksi kah?
    let me know please :)

  2. :)

    Feel-nya saja yang sering nyata, kejadiannya selalu fiksi.

  3. Jangan memaksa,...ini masih tentang dia :D

  4. Anonim says:

    seriusan mas?? uda mulei berasa monoton soalnya *jujur*

  5. kalau masih mau menuliskan tentang dia gak apa2 kok gak dilarang:)

  6. titonas says:

    menulis tentang aku saja, bagaimana? atau tentang kita? :p

  7. @Irma: hehehe iya.

    @Anonim: Mungkin karena pernah membacanya. Karena ini dulu diposting pada November 2011. Lihat komen pertama dan kedua. Kami hanya posting ulang. :)

    @Lidya: Hehehe iya mbak

    @Titon: ayoo kita dueeet.